Tuesday, August 22, 2017

Bahaya sistem liberal dalam Pendidikan di indonesia



( www.seword.com  )


 Bahaya masuknya sistem liberal dalam Pendidikan indonesia di Abad 21

Oleh : Ade Miftah Fauzi
 

            Peradaban indonesia emas sangat erat kaitannya dengan pendidikan. Karena melalui pendidikan akan lahir generasi unggul yang memiliki Kecerdasan spiritual (SQ) Kecerdasan intelektual (IQ) serta kecerdasan emosional ( EQ ) untuk mengaplikasikan nilai nilai mulai dan membangun sebuah masyarakat madani.
            Melihat fakta lapangan bahwa populasi muslim di indonesia mencapai 12,7% dari populasi dunia. Dan dari 205 juta penduduk indoneesia, dilaporkan sedikitnya 88,1% beragama islam ( www.Republika.co.id ). Hal ini menunjukkan potensi yang besar untuk membangun dan mengembangkan sistem pendidikan yang islami. Karena , bagi seorang muslim bahwa hakikat dari belajar ialah semakin dekatnya pencari ilmu kepada sang pencipta yaitu Allah SWT. Jadi ,
Keadaan pendidikan saat ini justru bertolak belakagn dengan harapan dan potensi yang ada. Adanya kurikulum pendidikan yang dibangun berdasarkan asas yang telah ditetapkan penjajah dan metode yang digunakan untuk menerapkan kurikulum tersebut di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi, dimana sekolah dan perguruan tinggi tersebut meluluskan orang-orang yang akan menjalankan urusan pemerintahan, administrasi, peradilan, pendidikan, kedokteran, dan seluruh urusan kehidupan, dengan pola pikir yang khas, yang berjalan sesuai stratetegi yang diinginkan kafir penjajah. (Daulah Islam, Hal 321) Sejak runtuhnya kekhilafahan islam pada tahun 1924, maka berakhirlah peradaban islam di seluruh dunia.
  Begitu juga di indonesia yang mayoritas masyarakatnya adalah muslim tetapi diterapkannya kurikulum pendidikan yangsekuleristik dengan asas manfaat. Hal ini dapat kita perhatikan pada kurikulum tahun ajaran 2016-2017 yang merupakan revisi dari kurikulum 2013.  

Revisi Kurikulum 2013

Pertama, Penyederhanaan aspek penilaian siswa oleh guru. Pada K13 versi lawas, semua guru wajib menilai aspek sosial dan spiritual (keagamaan) siswa. Dan inilah yang banyak dikeluhkan guru. Dalam versi baru, penilaian aspek sosial dan keagamaan siswa hanya dilakukan oleh guru PPKn dan guru pendidikan agama-budi pekerti. Sementara guru yang lainnya menilai aspek akademik sesuai bidang yang diajarkan saja. 

Kedua, proses berpikir siswa tidak dibatasi. Pada versi kurikulum lama, berlaku sistem pembatasan, anak SD hanya sampai memahami, SMP menganalisis, sedangkan SMA mencipta. Pada kurikulum 2013 hasil revisi, anak SD pun diperbolehkan berpikir sampai tahap penciptaan walau dengan kadar penciptaan yang sesuai dengan umurnya. 
Ketiga, teori 5M (mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, dan mencipta) tidak sekedar teori, melainkan guru benar-benar dituntut untuk menerapkannya dalam pembelajaran.
Kurikulum berbasis sekulerisme, dan matrealisme sangat jauh dari aspek islami, sehingga terbentuklah generasi-generasi bejat, bermental pekerja dan memiliki pola pikir yang sekuler. kurikulum pendidikan inilah yang membidani lahirnya pola pikir baru yaitu kecenderungan untuk mencari uang lebih di sukai ketimbang kecenderungan untuk mencari ilmu, maka tak heran ditengah desakan ekonomi yang menghimpit dan mahalnya biaya pendidikan tampaklah fenomena-fenomena anak-anak usia produktif yang lebih memilih untuk sekolah dan menjadi pengemis, pengamen, pemalak bahkan tak sedikit dari mereka yang menjadi preman. 

Refleksi

            Padahal dalam islam, proses dalam pendidikan ialah dalam rangka untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sehingga setiap pembelajaran harus ada hal yang membuat para pencari ilmu ( pelajar ) agar semakin dekat dengan Allah SWT.
Peradaban yang maju dan hebat hanya dapat dibentuk oleh kurikulum pendidikan islam, kurikulum pendidikan hanya dapat diterapkan oleh negara yang menerapkan syariah dalam bingkai Khilafah Islamiyah ( CEO Hewlet Packard Carly Fiorina dalam pidatonya )
Jadi, sebagai umat muslim harus cerdas dalam menghadapi berbagai fenomena terbaru yang terjadi, sehingga mampu memberikan kontribusi untuk mencarikan solusi dan membantu saudara saudara yang lain agar sadar, bahwa esensi pendidikan ialah segala hal yang kita pelajari dan amalkan semata semata karena untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sumber :

No comments:

Post a Comment

^_^ TERIMAKASIH TELAH MEMBACA ARTIKEL KAMI ^_^

Silahkan berikan komentar , saran , maupun kritik yang membangun kepada kami untuk kemajuan dan perbaikan blog ini.